Saya berangkat dari rumah jam 19.35 WIB ditemani
Avianto Richad dengan diiringi gerimis, sesuai rencana yang sudah dirancang sebelumnya bahwa perjalan kali ini kami (saya dan richad) akan naik bus umum dari terminal Terboyo-Semarang turun di terminal Bungurasih (purbaya) Surabaya.
Untuk menuju Terboyo kami harus naik angkutan umum terlebih dulu, karena hari sudah malam maka terpaksa harus naik angkutan secara estafet atau oper dari angkutan satiu ke angkutan kedua barulah sampai di terminal terboyo, pertama kami naik angkutan umum trayek Mangkang -Tawang (kami naikknya dari Jl. Indraprasta), sampai di pertigaan Mberok oper ke angkutan umum Johar - Terboyo - Genuk, singkat cerita kami sudah sampai di terminal Terboyo jam 8.00 waktu HP buatan china milik saya.
Karena waktu itu masih belum begitu malam dan kebetulan perut saya sudah minta diisi, maka sambil menunggu malam kami makan dulu di warung angkringan samping pos polisi sebelah pintu masuk ke terminal Terboyo.
Sebagai pertimbangan jika kami langsung naik bus yang berangkat dari Semarang jam segitu (jam 8) maka sampai Surabaya masih terlalu malam sehingga kasihan pada pak
Aris Eko Priyanto yang akan menjemput kami.
Setelah selesai mengisi perut dan nongkrong beberapa saat kami mencari Bus jurusan Bungurasih - Surabaya, saat mencari bus jurusan Surabaya kami sengaja tidak masuk terminal dengan pertimbangan jika masuk terminal banyak calonya yang akan mempengaruhi harga tiket Bus.
Pertama kali naik bus ternyata kami salah naik, yang maunya naik Patas malah keliru naik bus ekonomi, hal ini terjadi karena memang sudah lama saya tidak naik bus dari terminal terboyo. Ternyata tempat ngetem bus antara ekonomi dan Patas di depan terminal Terboyo tempatnya berbeda, bus ekonomi ngetemnya di pintu masuk terminal terboyo, sedangkan bus Patas di depan
Mascom Graphy (anak perusahaan Suara Merdeka)
Kami naik Bus Patas
Sinar Mandiri Mulya, setelah menuggu dalam bus sekitar 15 menit bus pun berangkat jam 21.42 waktu HP buatan china milik saya, sampai terminal Bungurasih jam 3.55. Tidak beberapa lama pak
Aris Eko Priyanto datang menjemput kami (bukan jemput paksa lho), karena hari masih sangat pagi kami dibawa ke rumah
Darian Rizaluddin untuk sekedar istirahat melepas lelah setelah perjalanan panjang, namun seperti yang sering terjadi sebelumnya pada kami tukang ngoprek, waktu untuk istirahat malah kami pergunakan untuk ngoprek bareng sambil ngeteh (saya kurang suka kopi), dalam hal ini saya mempersiapkan materi presentasi untuk acara Cangkruakan, disini terjadi suatu keajaiban yaitu
keyboard laptop saya yang sebelumnya sudah rusak hampir 1 tahun ternyata secara ajaib sehat lagi (normal).
Cerita selanjutnya biarlah gambar yang berbicara
|
Ngobrol sambil ngeteh di rumah Darian |
|
Soto Lamongan |
|
Acara CANGKRUKAN sedang berlangsung |
|
Foto Peserta Cangkruan |
|
Narsis dulu ah..... |
|
Foto Bersama |
|
Tanda tanganku payu rek... |
|
Menerima Bingkisan spesial |
|
Wisata Kuliner Sego Boran khas lamongan (ono iwak sili) |
Akhirnya kami sampai di Semarang kembali jam 19.28 dengan diiringi gerimis setelah perut saya sedikit mules karena bus ekonomi yang kami tumpangi sopirnya sedang berburu dengan waktu dan mengejar setoran.
Secara garis besar acara Cangkrukan kali ini cukup meriah, semoga acara semacam ini dapat juga terselenggara di tempat lain (semarang kapan?......)
Kami ucapkan banyak terimakasih pada teman-teman KLAS atas semua fasilitas yang diberikan, tidak lupa saya ucapkan terimakasih juga pada pakdhe
Azis WS atas tumpangan tidur dan jamuannya.
Akhir kata kami mohon maaf sebesar-besarnya bilamana selama kami di Surabaya dan Gresik melakukan berbagai kekhilafan.
Semarang, 16 Maret 2015
0 Response to "Kisah Perjalanan Semarang - Surabaya PP"
Post a Comment