-->

Review Kamera Canon Powershot G7X Mark II

Halo teman-teman, rencananya saya itu kemarin ingin membeli kamera karena karena saya yang dulu Canon Powershot S110 itu ternyata rusak dan biaya membetulkannya hanya beda tipis dengan harga barunya. Jadi saya pikir, ah udah biarin aja, kalau gini caranya mendingan beli kamera baru aja. Dan karena sudah terbiasa menggunakan Canon, jadi saya pikir ah saya mau beli Canon lagi ah. Dan ketika saya lagi nyari-nyari review kamera, saya mendapatkan sebuah video yang bagus banget mereview kameranya.

Video dari Kevin Hendrawan, dia ini kalau menurut saya kalau menjelaskan mengenai suatu barang atau mereview suatu produk, menurut saya cara penyampaian dia sangat mudah untuk dimengerti dan jelas sekali. Dia bisa menjelaskan kelebihannya apa, kekurangannya apa dan juga untuk harga segitu worth it ngga sih? Dia bisa menjelaskan sampai sedetail itu lho, jadi langsung saja yuk kita tonton videonya Kevin Hendrawan berikut ini mengenai review kamera Canon Powershot G7X Mark II.


Nah untuk versi teksnya teman-teman bisa membacanya di bagian bawah ini,

Alright, welcome back di reviewnya Kevin, somehow gue kalau ngereview video itu laku ya. Jadi gue akan mereview sebuah barang, pokoknya di sini kalau gue ngereview itu gue ngga akan cuma ngomongin kebaikan dan keburukan tapi worth it atau ngga. Nah sekarang kan lagi ngetrend nih yang namanya Vlog (singkatan dari Video Blog, atau blog dalam bentuk video), ngevlog ngevlog orang itu ngevlog semuanya ngevlog. Kalau gue pribadi pakenya berat karena gue suka sesuatu yang besar. Tapi kebanyakan vlogger di Indonesia itu pakenya Canon G7X. Dan ingat video ini tidak disponsori oleh Canon ya, tapi kalau Canon mau sponsor boleh. Oke, jadi kamera itu legendaris banget, Canon G7X. Canon G7X itu sudah dalam dua tahun terakhir ini menjadi pilihan para vlogger di Indonesia maupun di luar negeri. Dan sekarang, baru-baru ini, bahkan di Indonesia belum officially release Canon itu ngeluarin Canon G7X Mark II. Nah di sini gue akan mereview dan mengcompare apa sih bedanya Canon G7X sama Canon G7X Mark II.


Perbedaan Antara Canon G7X dan Canon G7X Mark II

Kamera G7X-nya sudah ada, dan G7X Mark II juga sudah ada. Yeaaahh.. nah kenapa gue bisa dapat ini? Jadi ini punya teman gue, gue akan langsung manggil aja, ada Gritte di sini. Dia ini adalah pemilik dari kamera ini, jadi gue ngga beli. Kalau tiap kali review gue beli kamera dulu, lama-lama boros. Tapi ini adalah G7X Mark II, dia ini belinya di Singapura ya? Iya karena kan gue tadinya mau beli ini, ternyata semua toko di Indonesia itu sudah kosong. Jadi di toko-toko rada susah dapatin kamera G7X ini. Mungkin juga kalau yang ada juga stock lama. Karena akan keluar G7X Mark II.


Harga Kamera G7X Mark II

Tapi di sini kita ngga akan ngomongin harga karena kita bukan pemilik toko. Kita di sini hanya akan mereview kebaikan dan keburukan dari G7X dan G7X Mark II. Canon G7X dibandingin sama Canon G7X Mark II, kita akan compare kelebihan dan kekurangannya.


Bentuk Kamera G7X dan G7X Mark II

Kalau yang lama, ini kalau dipegang ini beratnya itu kaya sama. Ya ngga sih? Kaya beratan yang Canon G7X Mark II ngga sih dikit? Sedikit tapi kaya relatif sama. Cuma yang beda banget itu adalah di bagian sininya nih. Ini di sini ada pegangannya, G7X Mark II which is ini bagus banget, biar gripnya lebih kuat, pegangannya lebih kuat. Kalau yang Canon G7X ngga ada, jadi kadang-kadang orang masih suka meleset ya. Apalagi G7X ini bodynya itu besi semua, bukan plastik. Berat, jadi harus pegangannya itu kuat, jadi kalau tangannya itu keringetan atau nervous lagi ngevlog pertama kali. Bentuk body itu somehow berpengaruh terhadap kualitas vlog, karena kadang-kadang orang ngevlog ya, "Hei guys, gue lagi di pasar nih, iya nih deg-degan nih dilihatin orang nih, di pasar bisa jatuh. Kalau yang G7X Mark II ini dia punya grip yang lebih tinggi. Teori gue gokil ya? Gokil! Review seperti ini tidak ada di review-review bule mana pun ya, karena ini review yang tidak komprehensif.


Layar Canon G7X dan Canon G7X Mark II

Nah layarnya juga beda, kalau yang dulu itu layarnya begini doang, udah ngga bisa diapa-apain lagi. Kalau yang Canon G7X Mark II ini bisa begini dan bisa ditarik. Fungsinya ditarik itu apa? Kalau misalnya nih kamu mau di bawah ya, silau, bisa lihat. Atau ini juga bisa memungkinkan kamu untuk ngeshoot di high angle (sudut yang tinggi) karena ini bisa dikebawahin, tuh. Goks ngga? Goks! Jadi kalau misalnya nyootingnya tinggi kita kan layarnya ngga kelihatan ya kalau yang G7X ini, lho layarnya mana? Lho layarnya di sini. Kalau ini masih bisa, oii, masih kelihatan. Nah ini juga sebenarnya fitur yang sederhana ngga sih? Tapi berguna sekali. Terus loe sendiri pake ini gimana? Bagus sih, puas puas puas. Kaya misalkan gue ke tempat yang gelap, terus kameranya langsung berubah gitu. Nanti aku akan coba deh, perpindahan dari tempat yang gelap ke tempat yang terang, tapi kalau yang G7X Mark II ini ngincernya lebih cepat. Iya iya iya, kaya gue kemarin ke tempat gelap terus teman gue rambutnya ungu, gue sendiri ngga lihat kalau rambutnya ungu, terus begitu dia pake ini, wah ungunya kelihatan jelas banget.


Test Canon G7X dan Canon G7X Mark II Di Tempat Gelap

Nah yang ini test Canon G7X, yang ini modenya auto aja, yang gampang. Gue akan pindah dari studio yang lightingnya terang ke tempat yang gelap. Dan audionya seperti ini ya, kurang lebih. Focusingnya lihat, kadang-kadang masih ngeblur kalau gelap. Pindah ke tempat terang lagi langsung set, cepat juga. Cool!

Oke, kalau ini Canon G7X Mark II. Ini yang baru, ini di ruangan studio, gue akan pindah ke ruangan gelap. Tuh cepat banget kan? Dan sekarang gue akan pindah ke tempat yang, kalian sambil dengarin audionya juga ya gimana. Gue akan pindah ke tempat yang terang lagi, di studio. Oke, butuh kira-kira satu sampai dua detik sampai ini jadi benar.


Kenapa Banyak Vlogger Yang Suka Canon Powershot G7X?

Kita lanjut lagi, jadi di sini kenapa sih banyak banget vlogger-vlogger di Indonesia maupun di luar negeri suka banget pake kamera ini? Personally gue ngga suka karena gue sukanya yang ribet, sukanya yang gede, yang bisa dipasangin macam-macam, itu gue. Kalau yang semakin simple gue malah ngga suka. Tapi kenapa bisa orang itu suka banget, karena ini F Stop/Aperturnya 1.8. F Stop/Aperture itu apa? F Stop/Aperture itu adalah bukaan lensa. Nah kalau lensanya bukanya lebar, maka cahaya yang masuk itu lebih banyak. Kalau cahaya yang masuk itu lebih banyak, jadinya kalau malam-malam itu bisa lebih bagus. Nah itu dicari sama orang-orang, jadi meskipun kameranya kecil tapi kemampuan low lightnya bagus. Kalau yang ini ngga nih? Itu bagus. Tergantung pakenya. Kalau ini kan gue pakenya manual, kalau ini misalnya vlogger yang inginnya simpel tinggal pake auto aja pencet record tinggal ngomong aja sampai berbusa silakan.

Yang ini juga masih sama, masih pakenya F 1.8 Secara megapixel dan lainnya sebenarnya ngga jauh berbeda, adapatasinya itu lebih cepat, perpindahan dari gelap ke terang itu lebih cepat. Dan tone warnanya juga bagus, kalau secara user interface, yang baru ini lebih kaya Canon DSLR yang lain. Dia itu menunya udah kaya menu-menu DSLR, kalau yang lama menunya masih belum. Menunya masih kaya kamera prosumer biasa. Kalau yang ini udah kaya model-model Canon 5D gitu. Wah kokoh hebat banget jualannya kokoh. Semoga habis ini Canon lihat ya? Iya boleh boleh lah. Nah terus ada lagi yang beda nih. Gue mau ngomong jadi lupa.


Fitur Baru Di Canon G7X Mark II

Ada fitur baru di Canon G7X Mark II yang ngga ada di G7X biasa, yaitu adalah fitur time-lapse. Jadi kalau dulu time-lapse itu harus, jadi karena kamera ini populer banget dipake sama Casey Neistat dan dia itu selalu di vlognya itu pake time-lapse, which is kalau zaman dulu itu si Neistat itu bikinnya tinggal pencet aja terus ditinggal 20 menit, nanti kalau sudah diambil kameranya terus ngeditnya dicepatin. Kaya video kamu yang sebelum-sebelumnya. Nah kalau yang sekarang itu ngga perlu, karena sudah ada mode time-lapsenya, jadi kamu memang tinggal diset aja terus kira-kira maunya berapa menit. Tinggal maunya berapa menit terus kira-kira berapa second, nanti dia akan bisa ada mode time-lapsenya sendiri. Mau intervalnya seperti apa juga ada. Jadi ini lebih ready buat vlog.

Terus apa lagi yang berbeda? Kabel HDMI masih ada, terus di bagian pinggir masih ada tombol wifi, masih sama. Ngga ada yang berbeda, ada lagi yang berbeda lagi di bodynya, kalau dulu ini flashnya ini kaya gini, langsung keluar dan kalau yang baru ini keluar dan bisa dihadapkan ke atas. Sama langsung masuk, dan fungsinya bisa dihadapkan ke atas ini agar cahayanya ngga terlalu keras, jadi misalnya foto nih. Nah atasnya dikit, dan biarin seperti ini jadi lebih soft.

Dan ini ada satu fitur yang unik banget, yang ngga ada juga di G7X yang lama. Kalau dulu focus ringnya ini, ini bisa sebagai zoom atau bisa sebagai aperture. Dan bunyi. Ini kalau yang dulu, kalau yang baru, ini ada barnya, ini masih bunyi, ini yang pertama, tetap sama, ini buat ngatur focal line atau buat ngatur ISO bisa. Tapi begitu ini diklik, maka ini akan langsung jadi manual focus. Atau manual zoom, gue sih ngga tahu lho. Dia aja ngga tahu, loe tahu dari mana sih? Emang kerjaan gue senangnya begini. Nah ini bisa jadi manual focus dan ini bentuknya persis kaya focusing kamera DSLR biasa. Ngga bunyi krek-krek lagi, tapi begitu ini dipindahin ke atas, langsung bunyi. Jadi ini bisa fungsinya dua, jadi kaya dua tombol yang berbeda tapi aktivasinya ada di sini. Itu yang berbeda.

Sudah, secara general sebenarnya perbedaannya itu saja. Sekarang tinggal kalian yang memutuskan, mau beli yang Mark I atau yang Mark II, karena sebetulnya ini harganya sama. Yang ini sekarang sudah ngga keluar, keluarnya yang ini, cuma yang ini masih belum masuk di Indonesia, cuma kembali lagi nih, kalian mau beli kamera, ini kan harganya cukup lumayan ya? Karena mahal atau murah kan relatif, cukup lumayan kalau kamu masih SMA atau masih kuliah mau beli seperti ini cuma buat ngevlog senang-senangan aja mendingan jangan. Mendingan pake handphone aja sudah cukup. Kecuali kamu sudah profesional vlogger seperti kamu memang kemana-mana pingin hasilnya bagus. Ngga ini untuk kamu bagus, karena ini kameranya itu kecil dan simple, untuk orang yang ngga ngerti kamera dan langsung pake juga bisa. Ada auto mode dan tinggal nyalain aja, lensanya keluar terus screennya dibalik, terus pencet record, udah, loe langsung bisa manggil diri loe vlogger, langsung loe bisa ala-ala, langsung bisa hits, sosialita, sok-sokan, dan kelebihannya lagi audionya itu bagus, meskipun ngga ada microphonenya tapi lumayanlah.

Kalau misalnya di tempat-tempat yang sepi dan ngga terlalu rame. Loe gaya banget sih karena punya ini aja? Bagus ini audionya, iya bagus benar, cuma loe kan belum pernah nyoba di konser atau mungkin yang kaya konser Ungu misalnya. Kedengaran tapi berisik, kalau pake ini mending. Ini kita ngga bahas, ini gue pasang cuma buat pajangan aja, biar ngga kosong banget, tadinya gue mau pasang ini tapi ngga cocok kan ya kalau ini? Ini review kamera, terus tadinya gue mau pasang ini tisu, tuh kan benar ngga lucu kan, ngga pas, jadi akhirnya gue buang dan ambil kamera biar kelihatannya lebih kaya teknologi gitu.

Udah itu aja, yang penting ngevlog itu bukan cuma masalah kualitas tapi masalah konten juga. Mau gambarnya bagus banget tapi kontennya juga ngga ada juga percuma. Please ngga usah komen tanya harganya berapa karena gue ngga akan jawab, kenapa ngga akan jawab? Karena gue ngga punya toko di glodok, gue ngga punya toko di mangga dua. Setiap gue review barang gue ngga akan ngomong harganya berapa, karena apa? Karena gue ngga jualan. Kecuali di endorse sama Canon, nanti gue promoin, misalnya, gue mah fleksibel. Ya udah gitu aja, jangan lupa komen, like, share dan subscribe. Bilang teman-temannya juga, kasih tahu ada review. Ini murni buat ngasih tahu aja karena ini lagi rame diperbincangkan dan dia karena sudah dapat duluan. Jadi kalau berkenan beli silahkan beli di toko-toko terdekat, saya ngga jual kamera, tapi kalau menurut gue ini worth it banget. Dan tadi udah ada ya beberapa stock shot, perbedaan ini sama ini, silakan dipahami lebih lanjut, dan kalau memang berkenan, silakan beli.

Sampai ketemu lagi di episode-episode selanjutnya ya. Sampai ketemu lagi.

Review Kamera Canon Powershot G7X Mark II


Nah seperti itu kira-kira sharing dari Kevin Hendrawan, kalau teman-teman suka dengan cara dia mereview jangan lupa SUBSCRIBE di channel youtubenya dia ya, karena dia banyak sekali sharing tentang hal-hal bermanfaat di channel youtubenya dia.

Dan saya pun cukup menyesal juga ngga nungguin kamera ini keluar di Indonesia, sekarang kamera ini sudah keluar, dan waktu itu saya mikir karena ngga tahu nunggunya berapa lama, jadi saya beli Canon Powershot G9X. Dan tahu kaya gini mungkin seharusnya saya bisa bersabar untuk menunggu kamera ini ada di Indonesia ya.

Sekian dulu mengenai review kamera Canon Powershot G7X Mark II. Wassalam.


Baca juga:
  1. Review Keyboard Bluetooth Logitech K480
  2. Review Philips BT 2500 Bluetooth Speaker
  3. Review USB Microphone Samson Go Mic

0 Response to "Review Kamera Canon Powershot G7X Mark II"

Post a Comment

Popular posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel