-->

Pengalaman Mendapatkan Beasiswa LPDP

Halo semuanya, pengalaman mendapatkan beasiswa LPDP ini akan disharingkan oleh Tasya Kamila melalui video di bawah ini. Jadi buat teman-teman yang memang lagi mencari beasiswa dan berminat untuk mengikuti program beasiswa LPDP, bisa kiranya menyimak video dari Tasya Kamila ini. Dan saran saya dicatat gih apa-apa yang dibutuhkan untuk bisa mendapatkan beasiswa LPDP ini. Yuk mari kita simak baik-baik videonya di bawah ini,


Untuk versi teksnya teman-teman bisa membacanya di bawah ini,

Haiii.. selamat datang di Tasya's Journal, jadi ceritanya aku mau bikin vlog juga, mau ikut-ikutan biar kekinian. Cuma yang namanya vlog itu kan ada baiknya jika yang pertama, dibuat sesuatu yang bermanfaat, ya kan? Iya, walaupun ujung-ujungnya pasti vlog-vlog berikutnya bakalan nyampah juga sih. Anyway mataku lagi infeksi kornea tahu, sakit. Iya? Merah kan? Tapi jangan salah fokus ya tas, jangan salah fokus, karena sekarang kita mau bahas, aku mau sharing pengalaman aku dalam mendapatkan beasiswa LPDP. Kemarin aku sempat buka pertanyaan di Instagram, buat mereka, buat kalian yang interested atau tertarik untuk mendaftar beasiswa LPDP, buat ngelanjutin S2 atau S3 kalian. Silakan bertanya dan inilah saatnya aku akan menjawab.

Dan pastinya apa yang aku utarakan di sini purely berdasarkan pengalaman aku. Pengalaman bisa beda-beda, mungkin jawaban orang bisa beda-beda juga. Dan siap-siap karena di sini bakalan banyak sekali celotehan, di sini ngga ada action apa pun, cuma celotehan aja. Here it goes..


Apa Sih LPDP Itu?

Buat kalian yang masih wondering, LPDP itu apa sih? LPDP itu adalah Lembaga Pengelola Dana Pendidikan, jadi lembaga yang memberikan beasiswa kepada warga negara Indonesia yang ingin melanjutkan S2 atau S3 ke dalam atau pun ke luar negeri. Dan buat kalian yang tertarik untuk mendaftar LPDP, make sure universitas tujuan kalian ada di listnya LPDP, karena itu akan sangat membantu hidup nantinya. Intinya, make sure universitasnya ada di listnya LPDP, bisa dilihat langsung di websitenya LPDP apa saja list universitasnya, ada 20 universitas dalam negeri dan 280 universitas luar negeri.


Apa Saja Persyaratan LPDP?

Banyak juga di Instagram yang nanya ke aku, kak apa sih persyaratannya buat dapatin LPDP? Oh my God you guys, kalau mau cari persyaratan tinggal langsung buka aja websitenya LPDP, aku ngga bakalan bahas satu per satu persyaratannya. Kalian bisa buka di websitenya lpdp.kemenkeu.go.id, tapi yang aku lihat sih dari persyaratannya sendiri kelihatan lah ya kalau LPDP itu mencari awardees atau penerima beasiswa yang memang memiliki rasa nasionalisme atau memiliki passion, semangat buat membangun Indonesia gitu. Wajar aja sih kalau menurut aku, secara LPDP juga kan memberikan dana, telah berinvestasi gitu ke salah satu penerima beasiswa bisa sampai miliaran rupiah. Pasti ekspektasi adalah investasi tersebut adalah investasi yang baik dan memberikan return yang baik juga, gitu. Jadi wajar aja, kan harus memiliki semangat nasionalisme, harus punya cita-cita untuk membangun Indonesia kalau mau dapatin beasiswa LPDP.


Tahapan Seleksi Beasiswa LPDP

Aku bakalan bahas tahapan seleksi beasiswa LPDP dan gimana pengalaman aku melaluinya, apa yang aku lakukan sehingga aku bisa mendapatkan beasiswa ini. Jadi tahapan seleksi beasiswa LPDP itu, sebenarnya ada dua tahapan, yaitu:
  1. Seleksi Administrasi
    Seleksi administrasi itu disaat kalian pertama kali mendaftar, mengisi formulir, dan juga melengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung kaya transkrip, ijazah, surat sehat, surat berkelakuan baik. Oh iya, terus juga kalau yang sudah punya LOE atau Letter Of Exceptance dari universitasnya sudah diterima, suratnya juga harus diupload juga. Tapi kalau belum punya LOE, ada persyaratannya nih, IPKnya minimal 3,00, itu IPK untuk S1-nya ya. Terus ada juga persyaratan TOEFL atau IELTS score minimum, jadi English Proficiency Test-nya kalau untuk ke luar negeri sih, TOEFL-nya minimal 79 untuk TOEFL IBT, kalau score yang lama itu 550, dan IELTS-nya di 6,5. Oh iya aku juga bakalan, mungkin ngomonginnya soal kalau ke luar negeri sih ya, karena pengalaman aku S2-nya ngelanjutinnya ke luar negeri. Gitchu. Tapi yang banyak ditanyain sama teman-teman di Instagram adalah mengenai essay-nya. Jadi di seleksi administratif ini kita juga disyaratkan untuk melengkapi essay. Ada tiga essay:
    1. Sukses Terbesar Dalam Hidup
    2. Kontribusiku Untuk Indonesia
    3. Rencana Studi
    Untuk yang dua pertama, sukses terbesar dalam hidup dan kontribusiku untuk Indonesia, seingatku sih dibatasin kata-katanya, 700 atau 750 kata gitu, jadinya kalian ngga bisa cingcong yang banyak gitu ya, benar-benar dibatasin 700 kata aja. Terus kalau untuk essay yang pertama, sukses terbesar dalam hidup, aku ngga bakalan bahas yang ini sih, karena semua orang, ini personal banget ya, orang-orang punya pengalaman suksesnya tersendiri, kalian mungkin mau ceritain suatu pengalaman khusus, terus momen di saat kaya kamu ngerasa perjuangan terberat atau mendapatkan suatu penghargaan, kesuksesan, kaya gitu bisa beda-beda deh terus penulisannya juga stylenya bisa berbeda-beda, jadi yang sukses terbesar dalam hidup serahin ke masing-masing. Aku bakalan bahas sedikit soal yang kontribusiku untuk Indonesia. Menurutku sih yang penting kalian itu bisa menuangkan dalam sebuah tulisan, apa kontribusi yang telah kalian lakukan, yang sedang kalian lakukan dan akan kalian lakukan ke depannya untuk bangsa dan negara tercinta ini. Kalau pengalaman aku sendiri saat menulis essay ini, aku highlight gimana kontribusi yang telah dan sedang aku lakukan untuk Indonesia, bisa menjadi semangat aku untuk bisa berkontribusi lebih besar lagi ke depannya. Terus juga aku tuangkan di mana resources yang aku punya saat ini bisa menjadi bekal supaya aku bisa benar-benar mewujudkan cita-cita ataupun mewujudkan kontribusi aku ke depannya. Apalagi kalau nantinya keilmuan aku ditambah dengan aku melanjutkan sekolah S2 di universitas yang aku mau. Kaya gitu sih kurang lebih. 
  2. Seleksi Substantif

Rencana Studi

Nah kalau rencana studi, seingatku sih ngga dibatasin ya berapa kata gitu, dan di sini juga ngga ada format baku untuk menulis rencana studi. Orang-orang bisa beda-beda, kalau aku sendiri menurut aku, aku nulisnya agak komprehensif sih, bisa dibilang kaya agak lengkap gitu. Memang sengaja mau buat kaya gitu, jadi aku buat rencana studi aku bagi di dalamnya beberapa bagian. 

Latar Belakang dan Motivasi

Yang pertama adalah latar belakang dan motivasi. Obviously di sini ngomongin kenapa aku milih jurusan yang aku pinginin, terus kalau aku sendiri nulisnya, diawali latar belakangnya itu dari tantangan yang dihadapi Indonesia untuk bidang yang ingin aku tekuni itu dan bagaimana Indonesia itu membutuhkan resource, human resource, atau ahli dalam bidang tersebut, supaya bisa mengatasi tantangan yang dihadapi. Gitu, terus juga aku tulis, aku jelasin juga, kenapa secara pribadi aku tertarik untuk ngelanjutin S2 di bidang tersebut. 

Sekilas Tentang Universitas 

Yang kedua, bagian yang aku tulis di rencana studi aku adalah sekilas tentang universitas dan program yang akan aku ambil.

Rencana Program Master

Terus yang ketiga, rencana program master. Ini semacam kaya aku tulisin apa mata kuliah yang akan aku ambil selama dua tahun ke depan. Terus informasinya aku dapatin langsung dari websitenya kampus. 

Rencana Anggaran Biaya

Lanjut, yang keempat aku tulis rencana anggaran biaya. Aku tulis cukup detail apa saja rencana anggaran biaya untuk bersekolah di Columbia University untuk dua tahun, untuk biaya studinya aku dapatin lagi-lagi dari website kampus, biasanya sih kalau kampus-kampus di luar negeri ada kok rincian biayanya dan itu bisa kalian lihat di bagian kaya financing your degree atau bagian financial aid gitu, biasanya ada. 

Rencana Pasca Studi

Lanjut, yang kelima nih, bagian yang terakhir di rencana studi aku juga tulisin rencana pasca studi. Di sini aku tulis setelah menyelesaikan S2 aku mau ngapain aja rencananya, gitu.


Jadi memang kaya, ada sih orang yang bikin simple, aku cukup kaya panjang sampai beberapa halaman, tapi menurutku worth it bikin format seperti itu yang lengkap karena berdasarkan pengalaman aku sih, rencana studi yang seperti itu ngebantu banget pada saat tahapan wawancara. Jadi pas diwawancara itu kita sudah paham dan kita juga sudah, sudah apa ya? Sudah self assured gitu. Udah yakin soal rencana studi kita, soal jurusan atau program yang mau kita ambil, universitasnya sama rencana ke depannya seperti apa itu jadinya sudah lebih jelas. 


Tahapan Berikutnya Dari Seleksi LPDP

Nah setelah berhasil melewati seleksi tahapan administrasi, kita akan lanjut ke tahapan berikutnya yaitu seleksi substantif. Untuk bagian seleksi substantif beasiswa LPDP lanjut di next video ya, Tasya's Journal #1: Beasiswa LPDP - Part 2.

Pengalaman Mendapatkan Beasiswa LPDP


Nah seperti itu pengalaman dari Tasya Kamila, di videonya yang bagian pertama ini. Kalau teman-teman merasakan video ini bermanfaat, silakan disharingkan dan silakan juga SUBSCRIBE ke youtube channelnya Tasya Kamila. Dan kalau ada pertanyaan langsung saja bertanya di youtube channelnya Tasya Kamila atau di Instagramnya dia.

Kalau begitu sekian dulu sharing pengalaman mendapatkan beasiswa LPDP ini. Sampai jumpa.


Baca juga:

0 Response to "Pengalaman Mendapatkan Beasiswa LPDP"

Post a Comment

Popular posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel