Tips Merekam Audio Untuk Podcast
Blog Iman Prabawa - Kali ini saya ingin sharing tips merekam audio untuk podcast. Untuk teman-teman yang suka membuat tutorial di youtube, misalnya tutorial untuk pelajaran atau suka membuat podcast tentunya membutuhkan audio yang bagus ya, jernih dan jelas untuk didengar sehingga penonton yang menonton atau mendengar suara kita akan bisa mendengarkan suara kita dengan baik.
Ada beberapa orang yang bertanya, "Saya ingin merekam audio untuk membuat tutorial, lalu sound card atau audio interface apa yang sebaiknya saya beli?" Nah saya ingin memberikan gambaran dulu kepada teman-teman untuk teman-teman pertama mengetahui terlebih dahulu kebutuhan teman-teman untuk merekam itu apa?
Berapa sumber suara yang akan direkam secara bersamaan? Kalau merekam podcast paling cuma satu atau dua, misalnya kalau kita ingin merekam secara bersamaan dua orang secara langsung. Berarti kita membutuhkan audio interface yang mempunyai dua input. Nah tinggal kemudian teman-teman cari saja audio interface apa yang mempunyai dua input. Ini banyak kok yang jual, dan kalau teman-teman bertanya merek apa yang bagus? Ini seringkali jatuhnya kepada selera, jadi teman-teman sebaiknya search di youtube hasil dari masing-masing audio interface sehingga teman-teman bisa memutuskan akan membeli audio interface merek apa.
Kalau kita lihat pada gambar di atas, itu gambar microphone mewakili sumber suara yang akan kita rekam. Ada berapa sumber suara yang akan kita rekam secara bersamaan? Kalau ada dua, berarti gambar microphonenya ada dua. Gimana kalau kita ingin merekam tidak hanya suara orang, misalnya gitar listrik yang ada kabelnya?
Berarti teman-teman langsung colok aja dari gitar listrik ke audio interfacenya, jadi dengan diagram ini kita bisa menilai dan melihat dulu kebutuhan audio kita untuk berapa sumber suara langsung yang akan kita rekam. Kalau kita sudah tahu berapa sumber suara langsung yang secara bersamaan akan kita rekam, maka kemudian kita bisa menentukan audio interface yang berapa channel. Berapa channel disini biasanya mengacu kepada berapa input yang dimiliki oleh audio interface tersebut.
Misalnya kita butuh hanya dua channel, berarti kemudian kita tinggal mencari audio interface yang punya input dua channel. Banyak pilihannya, merek-merek seperti M-Audio, Focusrite, Steinberg, bisa menjadi pilihan teman-teman, coba search dan cari lagi aja berikut juga review dari youtube mengenai hasil perekamannya seperti apa sehingga nanti teman-teman akan bisa mengetahui hasilnya dan darisitu kemudian teman-teman bisa menentukan audio interface apa yang terbaik untuk teman-teman beli.
CC atau Closed Caption dari video di atas,
Halo teman-teman, ketemu lagi dengan saya Iman Prabawa. Nah di video kita kali ini saya akan sharing tips gimana kita bisa mendapatkan kualitas audio yang bagus buat teman-teman yang suka membuat tutorial di youtube seperti yang saya lakukan sekarang ini. Kebetulan kemarin ada yang bertanya kepada saya, "Mas, saya ingin membuat tutorial, untuk membuat tutorial seperti itu agar audionya bagus saya harus menggunakan audio interface apa? Sound card yang harus saya beli?" Kemudian saya sarankan kalau ngga mau ribet pake aja usb microphone kaya yang saya gunakan ini, tapi kali ini saya tidak menggunakan usb microphone, saya menggunakan microphone yang ini.
Okey, nah ini yang perlu teman-teman beli. Audio interface, microphone dan kemudian headphone. Headphone atau speaker juga bisa, atau misalnya earphone juga cukup. Jadi alurnya adalah dari microphone kita colokin dengan kabel dengan koneksinya adalah XLR. XLR itu adalah banyak orang menyebutnya dengan istilah jack canon yang seperti ini nih kira-kira penampakannya teman-teman. Nah ini seperti ini koneksinya, nanti teman-teman colokin seperti ini ke audio interface, nah dari audio interface itu biasanya koneksinya ke laptop atau ke PC kita itu menggunakan sambungan usb.
Nah kemudian nanti untuk mendengarkannya menggunakan headphone yang dicolok langsung ke audio interfacenya. Atau bisa juga teman-teman kalau lebih suka menggunakan speaker berarti colokin ke speaker yang teman-teman punya. Nah cara seperti ini kadang-kadang agak sedikit repot sih. Karena teman-teman perlu membeli microphone lalu teman-teman juga harus membeli audio interface, banyak juga yang bingung, audio interface yang seperti pertanyaan kemarin itu. Audio interface yang ingin saya beli itu apa? Audio interface itu kan pilihannya banyak sekali. Banyak sekali!
Kalau untuk dua channel seperti ini, seperti yang saya lakukan untuk podcast seperti ini pilihannya banyak. Ada focusrite, ini mana sih yang bagus? Saya ngga bisa bilang yang mana yang bagus ya, teman-teman bisa coba. Coba aja cari reviewnya. Saya sendiri setelah mencari review dan menyesuaikan dengan apa yang saya butuhkan saya sampai ke kesimpulan, saya membeli ini. Tapi teman-teman juga ngga harus mengikuti membeli yang saya beli. Karena tentunya tiap-tiap orang kebutuhannya berbeda-beda. Nah seperti itu teman-teman, jadi kira-kira seperti ini diagram alur audio yang akan teman-teman gunakan, dan satu saran saya ketika teman-teman membuat seperti ini adalah gunakan kabel yang bagus.
Nanti di video selanjutnya saya akan sharing mengenai usb microphone. Kalau usb microphone itu jauh lebih simple, karena usb microphone itu dari sini. Ini yang saya punya adalah samson go mic, dengan colokin kesini, dan kemudian dari sini colokin ke pc atau laptop dengan menggunakan kabel usb. Tinggal colok, dan ketika colok komputernya sudah mendetect, dan kita sudah bisa merekam. Dan nanti teman-teman juga akan bisa mendengarkan hasil rekaman saya dengan menggunakan usb microphone dan bisa membedakannya dengan apa yang saya gunakan sekarang ini.
Sekarang yang saya lagi gunakan adalah microphone yang sebelah sini bukan yang ini. Nanti di video selanjutnya kita akan, saya akan sharing mengenai cara menggunakan ini, dan sedikit tips dari saya ketika teman-teman mengedit menggunakan camtasia supaya audionya juga gainnya bisa lebih besar, dan bisa terdengar dengan jelas. Nah kira-kira seperti itu teman-teman apa yang saya sharingkan, semoga bisa bermanfaat untuk teman-teman. Dan kalau teman-teman ingin lebih detail lagi misalnya mengenai diagram alur audio tadi yang saya sudah berikan, teman-teman bisa klik saja link yang ada di bagian bawah deskripsi dari video ini. Disitu saya membuat artikel tentang diagram alur audio ini. Kalau begitu sampai ketemu lagi semoga bermanfaat dan wassalam.(akhir dari CC dari video di atas)
Saya biasanya mengedit di Camtasia setelah saya membuat video, mengedit audionya hanya di bagian yang terlihat pada gambar di bawah ini,
Saya biasanya menaikkan Volume Up yang saya kotakkan pada gambar di atas, agar audio dari video yang baru saja saya buat menjadi lebih keras, tapi sebelumnya saya mengklik di bagian Enable volume leveling terlebih dahulu dan saya pilih yang Medium volume variation aja.
Biasanya saya pencet tiga kali volume up, dan maksimal empat kali, karena kalau lebih dari empat kali, yang saya rasakan audionya terdengar mulai pecah. Makanya saya tidak pernah lebih dari empat kali memencet bagian volume up tersebut.
Jadi dengan kebutuhan saya, saya tidak terlalu membutuhkan sebuah speaker monitor yang flat yang biasanya digunakan untuk kebutuhan mixing atau mastering. Menggunakan speaker yang ada, atau hanya menggunakan headphone atau earphone saja buat saya sudah cukup.
Ada di bagian tengah dari video di atas saya menunjukkan saya merekamnya dekat, kalau saya tidak menggunakan webcam atau tidak pernah menyorot muka saya. Kalau sedekat itu teman-teman perlu untuk menggunakan pop filter agar tidak terjadi yang namanya popping. Apa itu popping? Popping itu adalah suara blup blup blup yang biasanya terdengar kala seseorang berbicara, biasanya popping terjadi di kata-kata yang mengandung huruf b dan huruf p. Maka dengan adanya pop filter akan bisa menghilangkan dan mengurangi dengan sangat significant terjadinya popping tersebut.
Pop filter itu teman-teman bisa melihat penampakannya pada gambar di bawah ini,
Di video di atas juga teman-teman bisa langsung melihat pop filter yang saya gunakan. Kalau teman-teman merasa menggunakan audio interface seperti yang saya gambarkan pada diagram alur audio tersebut di atas cukup ribet dan cukup membingungkan, sebenarnya teman-teman bisa menggunakan pilihan yang lain yaitu menggunakan USB microphone.
Video berikut ini adalah contoh video yang tidak menggunakan pop filter, kalau teman-teman tonton video ini terdengar seringkali blup blup blup, ngga enak tentunya kan nonton video yang audionya blup blup blup seperti itu,
Nah sudah langsung nanti komputer kita akan mendetect ata microphone yang tersambung dan kita bisa mulai untuk merekam menggunakan USB microphone tersebut. Persis seperti yang saya jelaskan pada video kedua saya di atas.
Cuma memang kalau secara kualitas audio, memang masih menang microphone yang menggunakan audio interface, apalagi kalau dari microphone, sudah microphonenya bagus, kemudian menggunakan pre amp tersendiri, dan preampnya juga bagus, kemudian menggunakan audio interface yang bagus. Secara harga juga kan USB microphone dengan sistem audio interface masih lebih mahal kalau kita menggunakan sistem yang audio interface seperti yang saya jelaskan di atas.
Kecuali kalau teman-teman menggunakan audio interfacenya yang luar biasa murah, kemudian microphonenya juga microphone asal aja, pastinya jauh lebih murah ketimbang USB microphone. Tapi tetap segi ribet settingnya lebih ribet ketimbang kalau kita menggunakan USB microphone.
Nah USB microphone ini bisa menjadi salah satu pilihan untuk teman-teman yang ingin bisa mendapatkan hasil kualitas audio yang bagus. Kalau dibandingkan dengan kalau kita menggunakan microphone built in dari laptop ya pasti microphone built in dari laptop juga kalah bagus, walau teman-teman menggunakan laptopnya Macbook misalnya. Tetap akan jauh lebih bagus kalau teman-teman menggunakan USB microphone.
Kira-kira seperti itu dulu sharing dari saya.
Berikut ini CC atau Closed Caption dari video yang kedua,
Halo teman-teman ketemu lagi dengan saya Iman Prabawa. Nah kali ini kita lanjut lagi, saya akan membahas mengenai menggunakan USB microphone. Ini adalah bagian kedua, buat teman-teman yang belum menonton video saya bagian pertama mengenai diagram alur audio teman-teman bisa klik dulu disini. Disitu saya menerangkan mengenai untuk merekam audio yang baik dengan sistem audio interface, microphone, terus kita hubungkan ke komputer itu rutenya gimana sih, terus masangnya gimana dan hasilnya seperti apa.
Nah kalau USB Condenser itu gini teman-teman, jadi tinggal colok aja dari microphonenya, terus colokin entah itu ke laptop atau ke PC. Nah kalau ini, ini tambahan, namanya pop filter. Ini digunakan kalau kita misalnya saya merekam suara sedekat ini. Biasanya kalau saya merekam tanpa saya harus divideokan seperti ini saya biasanya dekat seperti ini. Dan kalau saya dekat seperti ini, saya mengucapkan huruf-huruf p atau b, biasanya, pop pop popping dia akan berbunyi blup blup blup. Nah dengan adanya pop filter ini dia akan mengurangi seperti itu.
Nah kalau saya jauh seperti ini sebenarnya pop filter ini tidak terlalu perlu dan saya arahnya ke arah sana. Okey, USB microphone yang teman-teman bisa beli, kalau ngga salah ini sudah agak sulit ya dicari. Entah itu udah ada yang lebih baru atau itu sudah tidak diproduksi lagi, agak sulit dan sudah termasuk sulit untuk didapatkan. Dan teman-teman bisa mencari penggantinya. Nih saya lihat, yuk kita langsung lihat saja ke layar komputer kita.
Harga segini termasuk murah dengan kualitas yang menurut saya bagus. Untuk harga segitu itu bagus banget. Teman-teman bisa membeli USB-USB microphone yang lain seperti misalnya Samson yang lain nih, Samson microphone condenser C01, cuma ini teman-teman kalau membeli, ini perhatikan ya XLR, konektivitasnya USB atau XLR. Yang ini konektivitasnya ternyata adalah XLR. Jadi jangan beli yang ini, kalau beli yang ini teman-teman harus membeli audio interface. Jadi bukan yang ini.
Kita lihat nih misalnya, nah ini Samson USB studio condenser, USB condenser harganya segini, jauh lebih murah Samson Go Mic kan? Tuh harganya, terus kita lihat lagi, Samson microphone condenser, oh ini masih XLR juga. Kita cari yang USB ya, nah ini USB nih, cuma ini satu paket, paketannya seperti ini. Harganya segini, tuh mahal kan? Sangat jauh lebih murah Go Mic kan? Nah konektivitasnya USB kita bisa lihat. Terus yang lagi tenar-tenar banget di luar negeri itu kalau teman-teman rajin menonton video-video youtube mereka banyak ngomongin Blue Yeti USB microphone seperti ini.
Cuma ini juga termasuk susah didapatinnya di Indonesia. Dibaca disini produk ini dikirim dari luar negeri. Tuh harganya segini. Jadi kita mesti menunggu beberapa lama juga, kalau saya sih mendingan beli Samson yang itu sih dua juta begini sih. Terus juga segini kan, atau bisa menggunakan ini juga termasuk yang banyak diomongin, Audio Technica Condenser Microphone AT2020 harganya 2,8 juta. Mahal ya? Mahal! Cuma simpelnya adalah kita tidak perlu lagi membeli audio interface kalau kita menggunakan microphone yang XLR itu kita mesti beli audio interface lagi, baru kita bisa koneksikan dengan komputer. Kalau ini ngga usah, langsung colok aja ke komputer, jadi masalah kemudahan sangat mudah.
Ini Blue Yeti, harganya segitu ya. Nah Samson ini USB, 1,5 juta gitu kan. Jauh lebih murah ini kan? Cuma memang ini sudah agak jarang dan susah dicarinya, dan kalau saya bandingkan dengan yang lain ini termasuk bagus banget. Satu lagi kalau teman-teman menggunakan microphone juga harus memperhatikan kedekatannya, disini kalau merah begitu berarti klip. Kalau klip itu berarti audionya itu nanti pecah, jadi kita harus memperhatikan jarak antara si microphone dengan sumber suaranya.
Kalau menggunakan itu dan hasilnya kurang bagus ya, bisa dimaklumi karena memang fungsinya dia lebih kesitu, tapi ada yang menggunakan itu dan merekam dan merekam suara dan gitar, saya tonton videonya di youtube dan hasilnya bagus. Berarti dia sangat mengerti cara memperlakukan microphonenya sehingga dia bisa menggunakan itu dan hasilnya pun bagus. Kemudian saran saya kalau teman-teman ingin membuat podcast itu sebaiknya buat ruangan yang berperedam ya. Kenapa sih buat ruangan yang berperedam? Kan ngga berisik, beda sama studio musik. Bedanya adalah gini, kalau kita buat podcast, kaya seperti ini tiba-tiba ada suara siomay, ada abang-abang jualan siomay atau abang-abang yang jualan apa, kan masuk kesini kan suaranya kalau misalnya ruangan kita ngga diperedamkan.
Dan itu saya sering banget nonton video tutorial yang bahasa Indonesia itu gitu. Penjelasannya bagus, lagi menjelaskan tiba-tiba ngenng atau apa atau suara kring kring atau suara telpon masuk atau ya itu tadi, siomay siomay kan buat saya sih mengganggu. Buat saya sih mengganggu, dengan adanya ruangan yang berperedam, suara-suara dari luar itu kan ngga masuk sehingga benar-benar jernih. Dan microphone ini pastinya akan lebih jernih lagi menangkap suara kita.
Nah kira-kira seperti itu sharing dari saya mengenai USB microphone, kalau teman-teman ada yang mau ditanyakan bisa melalui facebook saya atau lewat komen aja di bawah, kalau saya sempat membalas nanti akan saya balas. Kalau begitu sampai ketemu lagi. Wassalam.
Baca juga :
Ada beberapa orang yang bertanya, "Saya ingin merekam audio untuk membuat tutorial, lalu sound card atau audio interface apa yang sebaiknya saya beli?" Nah saya ingin memberikan gambaran dulu kepada teman-teman untuk teman-teman pertama mengetahui terlebih dahulu kebutuhan teman-teman untuk merekam itu apa?
Berapa sumber suara yang akan direkam secara bersamaan? Kalau merekam podcast paling cuma satu atau dua, misalnya kalau kita ingin merekam secara bersamaan dua orang secara langsung. Berarti kita membutuhkan audio interface yang mempunyai dua input. Nah tinggal kemudian teman-teman cari saja audio interface apa yang mempunyai dua input. Ini banyak kok yang jual, dan kalau teman-teman bertanya merek apa yang bagus? Ini seringkali jatuhnya kepada selera, jadi teman-teman sebaiknya search di youtube hasil dari masing-masing audio interface sehingga teman-teman bisa memutuskan akan membeli audio interface merek apa.
Mengetahui Kebutuhan Rekaman Audio Kita
Nah saya kebetulan sudah membuat diagram alur audio, dimana diagram ini bisa menjadi patokan untuk teman-teman yang lagi ingin merekam dan berniat untuk membeli audio interface dan kelengkapannya. Kita lihat langsung yuk pada gambar di bawah ini,Kalau kita lihat pada gambar di atas, itu gambar microphone mewakili sumber suara yang akan kita rekam. Ada berapa sumber suara yang akan kita rekam secara bersamaan? Kalau ada dua, berarti gambar microphonenya ada dua. Gimana kalau kita ingin merekam tidak hanya suara orang, misalnya gitar listrik yang ada kabelnya?
Berarti teman-teman langsung colok aja dari gitar listrik ke audio interfacenya, jadi dengan diagram ini kita bisa menilai dan melihat dulu kebutuhan audio kita untuk berapa sumber suara langsung yang akan kita rekam. Kalau kita sudah tahu berapa sumber suara langsung yang secara bersamaan akan kita rekam, maka kemudian kita bisa menentukan audio interface yang berapa channel. Berapa channel disini biasanya mengacu kepada berapa input yang dimiliki oleh audio interface tersebut.
Misalnya kita butuh hanya dua channel, berarti kemudian kita tinggal mencari audio interface yang punya input dua channel. Banyak pilihannya, merek-merek seperti M-Audio, Focusrite, Steinberg, bisa menjadi pilihan teman-teman, coba search dan cari lagi aja berikut juga review dari youtube mengenai hasil perekamannya seperti apa sehingga nanti teman-teman akan bisa mengetahui hasilnya dan darisitu kemudian teman-teman bisa menentukan audio interface apa yang terbaik untuk teman-teman beli.
Butuh Speaker Monitor Atau Cukup Headphone?
Ini menurut saya tergantung apa yang teman-teman kerjakan. Kalau teman-teman hanya perlu untuk membuat tutorial seperti yang saya lakukan. Teman-teman bisa menonton salah satu video saya seperti di bawah ini misalnya,CC atau Closed Caption dari video di atas,
Halo teman-teman, ketemu lagi dengan saya Iman Prabawa. Nah di video kita kali ini saya akan sharing tips gimana kita bisa mendapatkan kualitas audio yang bagus buat teman-teman yang suka membuat tutorial di youtube seperti yang saya lakukan sekarang ini. Kebetulan kemarin ada yang bertanya kepada saya, "Mas, saya ingin membuat tutorial, untuk membuat tutorial seperti itu agar audionya bagus saya harus menggunakan audio interface apa? Sound card yang harus saya beli?" Kemudian saya sarankan kalau ngga mau ribet pake aja usb microphone kaya yang saya gunakan ini, tapi kali ini saya tidak menggunakan usb microphone, saya menggunakan microphone yang ini.
Dua Pilihan Sistem Untuk Merekam Audio Kita
Saya akan membahas dulu sistem yang saya gunakan sekarang, baru nanti di video yang berikutnya saya akan membahas pilihan, kita bisa menggunakan usb microphone seperti ini. Ini samson go mic, dimana ini kualitasnya menurut saya bagus banget untuk kita membuat tutorial. Dan sangat mudah sekali untuk digunakan ketimbang cara yang akan saya jelaskan sekarang ini. Okey, kita langsung saja melihat seperti apa sih alurnya dan apa saja yang kita butuhkan di layar berikut.Apa Saja Yang Kita Butuhkan Untuk Merekam Audio Dengan Baik?
Nah kebetulan saya sudah membuat diagram alur audio. Jadi kalau kita ingin merekam audionya pertama yang kita butuhkan tentunya adalah microphone. Kemudian audio interface, ada yang menyebutnya dengan soundcard. Ini nanti gambar ini teman-teman bisa melihatnya di blog saya, nanti akan saya upload disana dan saya akan membuat artikelnya.Okey, nah ini yang perlu teman-teman beli. Audio interface, microphone dan kemudian headphone. Headphone atau speaker juga bisa, atau misalnya earphone juga cukup. Jadi alurnya adalah dari microphone kita colokin dengan kabel dengan koneksinya adalah XLR. XLR itu adalah banyak orang menyebutnya dengan istilah jack canon yang seperti ini nih kira-kira penampakannya teman-teman. Nah ini seperti ini koneksinya, nanti teman-teman colokin seperti ini ke audio interface, nah dari audio interface itu biasanya koneksinya ke laptop atau ke PC kita itu menggunakan sambungan usb.
Nah kemudian nanti untuk mendengarkannya menggunakan headphone yang dicolok langsung ke audio interfacenya. Atau bisa juga teman-teman kalau lebih suka menggunakan speaker berarti colokin ke speaker yang teman-teman punya. Nah cara seperti ini kadang-kadang agak sedikit repot sih. Karena teman-teman perlu membeli microphone lalu teman-teman juga harus membeli audio interface, banyak juga yang bingung, audio interface yang seperti pertanyaan kemarin itu. Audio interface yang ingin saya beli itu apa? Audio interface itu kan pilihannya banyak sekali. Banyak sekali!
Perlu Tahu Apa Kebutuhan Kita Dahulu
Jadi teman-teman perlu tahu dulu kebutuhannnya untuk apa. Kalau saya sekarang ini, saya kan kebutuhannya hanya untuk membuat tutorial seperti sekarang ini. Jadi saya pikir saya hanya butuh input yang dua saja sudah cukup, satu input saja sudah cukup sebenarnya. Nah cuma ya udah, beli aja yang dua gitu kan. Biasanya juga banyak yang jual dua, jadi ada spare satu, misalnya kita butuh dua orang langsung misalnya. Nah kemudian banyak yang bertanya, audio interface yang bagus itu apa?Kalau untuk dua channel seperti ini, seperti yang saya lakukan untuk podcast seperti ini pilihannya banyak. Ada focusrite, ini mana sih yang bagus? Saya ngga bisa bilang yang mana yang bagus ya, teman-teman bisa coba. Coba aja cari reviewnya. Saya sendiri setelah mencari review dan menyesuaikan dengan apa yang saya butuhkan saya sampai ke kesimpulan, saya membeli ini. Tapi teman-teman juga ngga harus mengikuti membeli yang saya beli. Karena tentunya tiap-tiap orang kebutuhannya berbeda-beda. Nah seperti itu teman-teman, jadi kira-kira seperti ini diagram alur audio yang akan teman-teman gunakan, dan satu saran saya ketika teman-teman membuat seperti ini adalah gunakan kabel yang bagus.
Gunakan Kabel Audio Yang Bagus
Banyak orang yang mengabaikan menggunakan kabel yang bagus. Ngga harus pake kabel yang terlalu mahal, pake kabel canare yang original itu sudah cukup kok. Ngga harus kabel kaya Vovox yang harganya per meternya itu 1,5 juta. Ngga perlu sampai pake kabel yang seperti itu juga. Nah sekarang malah saya sendiri lebih cenderung menyarankan buat teman-teman yang ngga pingin terlalu ribet dengan cara yang begini, karena cara begini cukup ribet ya, benar-benar jauh lebih ribet, teman-teman harus tahu audio interfacenya. Cara nyolokinnya gimana atau segala macam.Nanti di video selanjutnya saya akan sharing mengenai usb microphone. Kalau usb microphone itu jauh lebih simple, karena usb microphone itu dari sini. Ini yang saya punya adalah samson go mic, dengan colokin kesini, dan kemudian dari sini colokin ke pc atau laptop dengan menggunakan kabel usb. Tinggal colok, dan ketika colok komputernya sudah mendetect, dan kita sudah bisa merekam. Dan nanti teman-teman juga akan bisa mendengarkan hasil rekaman saya dengan menggunakan usb microphone dan bisa membedakannya dengan apa yang saya gunakan sekarang ini.
Sekarang yang saya lagi gunakan adalah microphone yang sebelah sini bukan yang ini. Nanti di video selanjutnya kita akan, saya akan sharing mengenai cara menggunakan ini, dan sedikit tips dari saya ketika teman-teman mengedit menggunakan camtasia supaya audionya juga gainnya bisa lebih besar, dan bisa terdengar dengan jelas. Nah kira-kira seperti itu teman-teman apa yang saya sharingkan, semoga bisa bermanfaat untuk teman-teman. Dan kalau teman-teman ingin lebih detail lagi misalnya mengenai diagram alur audio tadi yang saya sudah berikan, teman-teman bisa klik saja link yang ada di bagian bawah deskripsi dari video ini. Disitu saya membuat artikel tentang diagram alur audio ini. Kalau begitu sampai ketemu lagi semoga bermanfaat dan wassalam.(akhir dari CC dari video di atas)
Merekam Tutorial
Untuk saya merekam tutorial seperti itu, untuk saya mendengarkan saya menggunakan headphone, tapi kadang kalau saya lelah menggunakan headphone, saya menggunakan speaker. Yang saya gunakan speaker Logitech Z323, speaker komputer biasa aja, karena saya kan pada saat mengedit video tidak terlalu mengedit audionya, hanya menaikkan gainnya saja di Camtasia, jadi saya tidak butuh speaker monitor yang detail untuk mendengarkan kualitas audio dan mengedit audio secara mendetail.Saya biasanya mengedit di Camtasia setelah saya membuat video, mengedit audionya hanya di bagian yang terlihat pada gambar di bawah ini,
Saya biasanya menaikkan Volume Up yang saya kotakkan pada gambar di atas, agar audio dari video yang baru saja saya buat menjadi lebih keras, tapi sebelumnya saya mengklik di bagian Enable volume leveling terlebih dahulu dan saya pilih yang Medium volume variation aja.
Biasanya saya pencet tiga kali volume up, dan maksimal empat kali, karena kalau lebih dari empat kali, yang saya rasakan audionya terdengar mulai pecah. Makanya saya tidak pernah lebih dari empat kali memencet bagian volume up tersebut.
Jadi dengan kebutuhan saya, saya tidak terlalu membutuhkan sebuah speaker monitor yang flat yang biasanya digunakan untuk kebutuhan mixing atau mastering. Menggunakan speaker yang ada, atau hanya menggunakan headphone atau earphone saja buat saya sudah cukup.
Menggunakan Pop Filter
Nah kalau teman-teman merekam podcast dengan jarak dari microphone ke mulut dekat sekali, seperti yang saya praktekkan pada video di bawah ini,Ada di bagian tengah dari video di atas saya menunjukkan saya merekamnya dekat, kalau saya tidak menggunakan webcam atau tidak pernah menyorot muka saya. Kalau sedekat itu teman-teman perlu untuk menggunakan pop filter agar tidak terjadi yang namanya popping. Apa itu popping? Popping itu adalah suara blup blup blup yang biasanya terdengar kala seseorang berbicara, biasanya popping terjadi di kata-kata yang mengandung huruf b dan huruf p. Maka dengan adanya pop filter akan bisa menghilangkan dan mengurangi dengan sangat significant terjadinya popping tersebut.
Pop filter itu teman-teman bisa melihat penampakannya pada gambar di bawah ini,
Di video di atas juga teman-teman bisa langsung melihat pop filter yang saya gunakan. Kalau teman-teman merasa menggunakan audio interface seperti yang saya gambarkan pada diagram alur audio tersebut di atas cukup ribet dan cukup membingungkan, sebenarnya teman-teman bisa menggunakan pilihan yang lain yaitu menggunakan USB microphone.
Video berikut ini adalah contoh video yang tidak menggunakan pop filter, kalau teman-teman tonton video ini terdengar seringkali blup blup blup, ngga enak tentunya kan nonton video yang audionya blup blup blup seperti itu,
Mengggunakan USB Microphone
Nah saya sendiri sangat rekomen untuk teman-teman yang ngga mau ribet menggunakan audio interface seperti yang sudah saya jelaskan dengan menggunakan diagram alur audio tersebut agar teman-teman menggunakan USB microphone. Karena menggunakn USB microphone itu sangat mudah sekali, tinggal colok aja dengan menggunakan kabel USB dari si microphonenya kita colok kemudian sambung ke PC atau laptop kita colok dengan sambungan USB.Nah sudah langsung nanti komputer kita akan mendetect ata microphone yang tersambung dan kita bisa mulai untuk merekam menggunakan USB microphone tersebut. Persis seperti yang saya jelaskan pada video kedua saya di atas.
Cuma memang kalau secara kualitas audio, memang masih menang microphone yang menggunakan audio interface, apalagi kalau dari microphone, sudah microphonenya bagus, kemudian menggunakan pre amp tersendiri, dan preampnya juga bagus, kemudian menggunakan audio interface yang bagus. Secara harga juga kan USB microphone dengan sistem audio interface masih lebih mahal kalau kita menggunakan sistem yang audio interface seperti yang saya jelaskan di atas.
Kecuali kalau teman-teman menggunakan audio interfacenya yang luar biasa murah, kemudian microphonenya juga microphone asal aja, pastinya jauh lebih murah ketimbang USB microphone. Tapi tetap segi ribet settingnya lebih ribet ketimbang kalau kita menggunakan USB microphone.
Nah USB microphone ini bisa menjadi salah satu pilihan untuk teman-teman yang ingin bisa mendapatkan hasil kualitas audio yang bagus. Kalau dibandingkan dengan kalau kita menggunakan microphone built in dari laptop ya pasti microphone built in dari laptop juga kalah bagus, walau teman-teman menggunakan laptopnya Macbook misalnya. Tetap akan jauh lebih bagus kalau teman-teman menggunakan USB microphone.
Kira-kira seperti itu dulu sharing dari saya.
Berikut ini CC atau Closed Caption dari video yang kedua,
Halo teman-teman ketemu lagi dengan saya Iman Prabawa. Nah kali ini kita lanjut lagi, saya akan membahas mengenai menggunakan USB microphone. Ini adalah bagian kedua, buat teman-teman yang belum menonton video saya bagian pertama mengenai diagram alur audio teman-teman bisa klik dulu disini. Disitu saya menerangkan mengenai untuk merekam audio yang baik dengan sistem audio interface, microphone, terus kita hubungkan ke komputer itu rutenya gimana sih, terus masangnya gimana dan hasilnya seperti apa.
Cara Menggunakan USB Microphone
Sekarang saya akan menjelaskan mengenai penggunaan USB microphone. Buat teman-teman yang merasa menggunakan audio interface terus menggunakan microphone seperti yang saya jelaskan di bagian pertama itu tergolong sulit untuk dilakukan, teman-teman bisa mencoba membeli USB microphone. Karena USB microphone itu benar-benar sangat mudah sekali untuk digunakannya. Ini saya contohnya saya menggunakan USB microphone, Samson Go Mic. Saya tidak menggunakan microphone yang di video pertama saya taruh disini, itu sudah tidak ada lagi. Saya menggunakan murni dari Samson Go Mic, jadi teman-teman bisa langsung dengarin hasil dari Samson Go Mic itu seperti apa.Nah kalau USB Condenser itu gini teman-teman, jadi tinggal colok aja dari microphonenya, terus colokin entah itu ke laptop atau ke PC. Nah kalau ini, ini tambahan, namanya pop filter. Ini digunakan kalau kita misalnya saya merekam suara sedekat ini. Biasanya kalau saya merekam tanpa saya harus divideokan seperti ini saya biasanya dekat seperti ini. Dan kalau saya dekat seperti ini, saya mengucapkan huruf-huruf p atau b, biasanya, pop pop popping dia akan berbunyi blup blup blup. Nah dengan adanya pop filter ini dia akan mengurangi seperti itu.
Nah kalau saya jauh seperti ini sebenarnya pop filter ini tidak terlalu perlu dan saya arahnya ke arah sana. Okey, USB microphone yang teman-teman bisa beli, kalau ngga salah ini sudah agak sulit ya dicari. Entah itu udah ada yang lebih baru atau itu sudah tidak diproduksi lagi, agak sulit dan sudah termasuk sulit untuk didapatkan. Dan teman-teman bisa mencari penggantinya. Nih saya lihat, yuk kita langsung lihat saja ke layar komputer kita.
Samson Go Mic USB Microphone
Nah ini dia Samson Go Mic Portable USB Condenser Microphone ini seperti yang saya punya. Harganya adalah 589ribu, tapi kita lihat disini produk ini berada di gudang, untuk sementara tidak bisa melakukan pemesanan pada produk ini. Silakan kontak toko yang bersangkutan untuk informasi lebih lanjut. Nah teman-teman kalau kesulitan mendapatkan ini, ini menurut saya bagus banget karena ini bisa diletakkan di atas meja. Teman-teman juga kalau ngga punya stand microphone seperti yang saya gunakan ini teman-teman bisa taruh saja di atas meja dan dia bisa berfungsi dengan baik. Kemudian kalau teman-teman tidak bisa mendapatkan microphone ini, ini termasuk murah lho.Harga segini termasuk murah dengan kualitas yang menurut saya bagus. Untuk harga segitu itu bagus banget. Teman-teman bisa membeli USB-USB microphone yang lain seperti misalnya Samson yang lain nih, Samson microphone condenser C01, cuma ini teman-teman kalau membeli, ini perhatikan ya XLR, konektivitasnya USB atau XLR. Yang ini konektivitasnya ternyata adalah XLR. Jadi jangan beli yang ini, kalau beli yang ini teman-teman harus membeli audio interface. Jadi bukan yang ini.
Kita lihat nih misalnya, nah ini Samson USB studio condenser, USB condenser harganya segini, jauh lebih murah Samson Go Mic kan? Tuh harganya, terus kita lihat lagi, Samson microphone condenser, oh ini masih XLR juga. Kita cari yang USB ya, nah ini USB nih, cuma ini satu paket, paketannya seperti ini. Harganya segini, tuh mahal kan? Sangat jauh lebih murah Go Mic kan? Nah konektivitasnya USB kita bisa lihat. Terus yang lagi tenar-tenar banget di luar negeri itu kalau teman-teman rajin menonton video-video youtube mereka banyak ngomongin Blue Yeti USB microphone seperti ini.
Cuma ini juga termasuk susah didapatinnya di Indonesia. Dibaca disini produk ini dikirim dari luar negeri. Tuh harganya segini. Jadi kita mesti menunggu beberapa lama juga, kalau saya sih mendingan beli Samson yang itu sih dua juta begini sih. Terus juga segini kan, atau bisa menggunakan ini juga termasuk yang banyak diomongin, Audio Technica Condenser Microphone AT2020 harganya 2,8 juta. Mahal ya? Mahal! Cuma simpelnya adalah kita tidak perlu lagi membeli audio interface kalau kita menggunakan microphone yang XLR itu kita mesti beli audio interface lagi, baru kita bisa koneksikan dengan komputer. Kalau ini ngga usah, langsung colok aja ke komputer, jadi masalah kemudahan sangat mudah.
Ini Blue Yeti, harganya segitu ya. Nah Samson ini USB, 1,5 juta gitu kan. Jauh lebih murah ini kan? Cuma memang ini sudah agak jarang dan susah dicarinya, dan kalau saya bandingkan dengan yang lain ini termasuk bagus banget. Satu lagi kalau teman-teman menggunakan microphone juga harus memperhatikan kedekatannya, disini kalau merah begitu berarti klip. Kalau klip itu berarti audionya itu nanti pecah, jadi kita harus memperhatikan jarak antara si microphone dengan sumber suaranya.
Tahu Cara Menggunakan Microphone Dengan Baik
Kalau teman-teman melihat di youtube misalnya satu jenis microphone si orang A, misalnya kok hasilnya bagus ya sama si orang A, sementara sama si orang B hasilnya ngga bagus. Mungkin si B itu ngga tahu cara menggunakannya sementara si A itu sangat tahu cara menggunakannya. Ini salah satu contohnya menurut saya Samson Go Mic ini bagus untuk podcast begini, ngobrol begini tidak untuk dipake gonjreng-gonjreng menggunakan gitar. Tapi ada orang yang menggunakan untuk itu, kalau menurut saya itu diluar kapasitasnya sih kalau menurut saya.Kalau menggunakan itu dan hasilnya kurang bagus ya, bisa dimaklumi karena memang fungsinya dia lebih kesitu, tapi ada yang menggunakan itu dan merekam dan merekam suara dan gitar, saya tonton videonya di youtube dan hasilnya bagus. Berarti dia sangat mengerti cara memperlakukan microphonenya sehingga dia bisa menggunakan itu dan hasilnya pun bagus. Kemudian saran saya kalau teman-teman ingin membuat podcast itu sebaiknya buat ruangan yang berperedam ya. Kenapa sih buat ruangan yang berperedam? Kan ngga berisik, beda sama studio musik. Bedanya adalah gini, kalau kita buat podcast, kaya seperti ini tiba-tiba ada suara siomay, ada abang-abang jualan siomay atau abang-abang yang jualan apa, kan masuk kesini kan suaranya kalau misalnya ruangan kita ngga diperedamkan.
Dan itu saya sering banget nonton video tutorial yang bahasa Indonesia itu gitu. Penjelasannya bagus, lagi menjelaskan tiba-tiba ngenng atau apa atau suara kring kring atau suara telpon masuk atau ya itu tadi, siomay siomay kan buat saya sih mengganggu. Buat saya sih mengganggu, dengan adanya ruangan yang berperedam, suara-suara dari luar itu kan ngga masuk sehingga benar-benar jernih. Dan microphone ini pastinya akan lebih jernih lagi menangkap suara kita.
Nah kira-kira seperti itu sharing dari saya mengenai USB microphone, kalau teman-teman ada yang mau ditanyakan bisa melalui facebook saya atau lewat komen aja di bawah, kalau saya sempat membalas nanti akan saya balas. Kalau begitu sampai ketemu lagi. Wassalam.
Kalau begitu saya sudahi dulu sharing mengenai tips merekam audio untuk podcast. Semoga bisa bermanfaat untuk teman-teman semua yang lagi bingung membuat audionya terdengar menjadi lebih bagus. Wassalam.
Baca juga :
0 Response to "Tips Merekam Audio Untuk Podcast"
Post a Comment