Cara Naik Busway Untuk Pertama Kali
Blog Iman Prabawa - Hari ini saya pertama kali menggunakan busway untuk menuju ke kampus baru saya di Universitas Darma Persada. Karena saya mengalami kecelakaan motor maka saya sekarang tidak lagi menggunakan motor, karena sudah menjadi trauma, kecelakaan motor ini membuat tangan kanan saya patah dan harus dipasang besi pen di tangan kanan saya ini.
Nah karena hari ini pertama kali saya menggunakan busway, saya mau sharing aja, karena saya yakin juga masih banyak juga yang belum pernah naik busway seumur hidupnya seperti saya dan ketika ingin naik busway kemudian bertanya kesana dan kesini.
Semoga sharing dari pengalaman saya naik busway untuk pertama kali ini bisa bermanfaat untuk teman-teman yang seperti saya, yang baru pertama kali ingin menggunakan transportasi busway ini.
Begitu saya yang harus naik sendirian kemudian baru deh saya mencari tahu gimana sih cara naik busway itu untuk pertama kalinya. Nah dulu itu kalau sama teman saya, saya perhatikan dia masih membeli tiket kertas di halte sebelum kita naik buswaynya. Dan sekarang saya dengar-dengar sudah tidak bisa lagi membeli tiket kertas dan harus membeli kartu e-ticket katanya.
Nah masalah ini yang saya kemudian bingung dan kemudian bertanya kepada teman-teman saya yang setiap harinya menggunakan busway. Mereka berkata memang sekarang harus membeli yang namanya e-ticket, dan e-ticket itu dijual di setiap halte busway dimanapun berada.
Jadi kita tidak perlu kuatir harus membeli e-ticket terlebih dahulu sebelum kita ke halte busway, beli aja di halte buswaynya, nanti juga dikasih. Harga e-ticket ini adalah Rp 40ribu dan e-ticket ini seperti pulsa lah ya, bisa habis, pulsanya ketika kita beli seharga Rp 40ribu itu isinya adalah Rp 20ribu. Nah nanti kalau sudah habis bisa kita isi ulang.
Kalau kita ke halte busway dimanapun itu, pasti ada loket yang terlihat seperti pada gambar di bawah ini, di situ kita bisa membeli e-ticketnya. Yang masih penasaran pingin nyoba pake tiket kertas, coba saja tanya sama petugasnya masih bisa ngga beli tiket kertas untuk naik bus Transjakarta.
Nah ternyata setelah saya perhatikan e-ticket tersebut merupakan BCA Flazz Card! Tadi ketika saya membeli e-ticket tersebut petugas busway-nya berkata bahwa e-ticket ini bisa saya gunakan untuk berbelanja di Indomaret, atau berbelanja di tempat lain. Nah lho saya bingung mendengarnya! Kok bisa?? Tapi saya tidak terlalu memperhatikan saat itu, saya menunggu buswaynya datang dan kemudian saya naik.
E-ticketnya itu bisa kita lihat seperti terlihat pada gambar di bawah ini,
Saya agak sedikit curiga kok ada struk BCA-nya ya secara sepintas lalu, karena setelah membeli e-ticket tersebut dan kemudian saya menempelkannya di mesin penjaganya, kemudian naik busway, saya tidak terlalu memperhatikannya lagi dan langsung saya masukkan ke saku celana saya.
Setelah kita mempunyai e-ticket, selanjutnya kita akan bertemu palang yang seperti terlihat pada gambar di bawah ini,
Di situ kita harus menempelkan e-ticket kita agar palangnya bisa terbuka dan kita bisa masuk. Kita tempelkan e-ticket busway kita di sini,
Jadi seperti itu, kalau kita hanya punya satu e-ticket sementara ada 3 orang teman kita yang mau ikut naik busway, berarti kita tempelkan sebanyak 4 kali, 1 kali untuk kita bisa masuk, dan 3 kali untuk masing-masing dari 3 orang teman kita tersebut.
Ketika kita sudah mencapai tempat tujuan kita, dan kita ingin keluar dari halte bus Transjakarta tersebut, kita juga harus menempelkan lagi kartu e-ticket kita. Cuma ketika kita menempelkan kartu e-ticket kita pada saat kita akan keluar dari halte busway, kita tidak akan kena charge apa pun seperti terlihat pada gambar di bawah ini, "Keluar pakai kartu tanpa potong saldo" yang artinya kita harus menempelkan lagi kartu e-ticket kita di mesin palang tersebut agar palangnya bisa terbuka dan kita bisa keluar dari halte bus Transjakarta itu.
Ada teman saya yang berkata itu seperti kartu member begitu, dan ada yang bilang juga teman saya yang dulu masih bisa menggunakan tiket kertas, dia bilang bisa pake kartu tapi kartu BCA Flazz gitu. Nah sekarang makanya ketika saya sampai di rumah saya buka dan lihat ah, ini kartu e-ticketnya apaan sih? Dan ternyata eh ternyata kartu BCA Flazz!!
Kita lihat saja penampakannya pada gambar di bawah ini,
Nah buat teman-teman yang belum tahu kartu BCA Flazz itu buat apa saja, coba browsing deh, nanti akan menemukan kegunaan dari kartu BCA Flazz ini untuk apa saja. Benar berarti apa yang dikatakan oleh petugas busway tadi di halte busway ketika saya bertanya dan menjelaskan bahwa saya baru pertama kali ini naik busway, lalu apa yang harus saya lakukan? Baru kemudian dia menjelaskan dengan sangat baik apa yang harus saya lakukan yaitu membeli e-ticket tersebut.
Jadi kartu BCA Flazz ini bisa kita gunakan untuk bermacam-macam, seperti misalnya berbelanja, mengisi bensin, beli buku, dan kartu BCA Flazz ini bisa kita isi ulang sendiri di ATM BCA. Tadi begitu saya diberi kartu tersebut, begitu saya buka di dalamnya ada keterangan cara mengisi saldonya bagaimana di kartu tersebut.
Jadi ini bisa memudahkan kita untuk tidak membawa-bawa uang kas kemana-mana, jadi kita bisa membawa kartu BCA Flazz kita saja untuk berbelanja atau membeli barang yang bisa menggunakan kartu BCA Flazz, jadi peruntukan dari e-ticket ini yang ternyata adalah kartu BCA Flazz tidak semata-mata hanya untuk membeli tiket busway saja.
Sedikit tambahan: Ternyata e-ticket di busway itu tidak hanya BCA Flazz Card saja, tapi ada E-Money Bank Mandiri, Brizzi dari Bank BRI, Tapcash dari Bank BNI, yang kesemuanya bisa digunakan tidak hanya untuk naik busway saja. Kalau E-Money dari Bank Mandiri misalnya bisa digunakan untuk membayar tol di loket GTO selain untuk busway. Kita bisa mengisi atau istilahnya top up untuk kartu-kartu tersebut di seluruh halte bus Transjakarta, dan saya coba tanya ke petugasnya ada biayanya ngga kalau ngisi saldo kartu disitu? Petugasnya bilang ada, biaya top upnya Rp 2.000,-. Nah sementara kalau kita punya ATM dari kartu tersebut ngga kena biaya kalau kita mau ngisi atau top up saldo uang di kartu kita, tinggal ngisi atau top up sendiri aja melalui ATM.
Ini salah satu contoh foto rute yang terdapat di dalam halte bus Transjakarta,
Oh iya buat teman-teman yang baru naik busway, saya sarankan memperhatikan dengan baik ketika naik dari halte ke busnya karena ada jeda yang cukup besar antara bus dan haltenya. Sehingga kalau kita meleng kita bisa jatuh! Jadi saran saya perhatikan kaki kita melangkah ketika kita mau masuk ke buswaynya dari halte buswaynya. Kan ngga lucu kalau kita jatuh terperosok karena kita tidak memperhatikan dan tidak sadar kalau ada jarak yang cukup besar antara bus dengan haltenya.
Kalau kita melihat dari website resminya Transjakarta disitu dikatakan "Pindah koridor (transfer) dapat dilakukan sebanyak kebutuhan perjalanan tanpa perlu membeli tiket lagi selama anda tidak keluar dari area berbayar (paid area)". Jadi dengan begitu kita bisa pindah-pindah busway selama kita tidak keluar dari area berbayarnya. Wah kalau begitu ini termasuk murah dong ya?
Oh iya, masalah biayanya, untuk jam 5 sampai jam 7 pagi itu biaya naik busway adalah seharga Rp 2.000,-, sementara dari jam 7 sampai seterusnya, biayanya adalah sebesar Rp 3.500,- . Nah ketika saya menggunakan busway tersebut saya jadi berpikir, kenapa ngga ya dibuat jalur khusus aja misalnya untuk busway dan tidak hanya mengambil dari jalanan yang ada. Memang sekarang kan udah ada jalur khusus, tapi mobil masih bisa saja masuk.
Suasana di dalam halte busway, ini di halte Pulomas Bypass seperti ini, ada yang sepi dan ada juga yang rame banget,
Kenapa tidak dibuat yang benar-benar khusus sehingga tidak mengambil jalan yang sudah ada, dan juga benar-benar mobil dan angkutan lain tidak bisa masuk sama sekali. Memang akan butuh biaya yang sangat besar, tapi kalau bisa dibuat dengan baik dan kemudian berfungsi dengan baik pasti kemudian masyarakat Jakarta akan senang dan lebih memilih menggunakan busway ketimbang membawa mobil atau motor pribadi. Dan ini tentunya akan memberikan pemasukan yang besar untuk pemda DKI Jakarta.
Ini tadi terlintas pikiran sambil lalu saja, karena saya berpikir kalau angkutan dalam kota Jakarta bisa ditertibkan dan dibuat menjadi teratur, tentunya selain membawa manfaat yang baik untuk warga Jakarta dan tentunya juga akan menghasilkan pemasukan yang besar juga untuk pemda DKI Jakarta.
Sekian dulu sharing dari saya mengenai cara naik busway untuk pertama kali ini. Kalau ada yang bingung, bisa tanya langsung saja di halte busway-nya, petugas buswaynya ramah-ramah kok, dan mereka menjawab dengan sangat baik dan jelas. Setidaknya itu yang tadi saya rasakan, jadi jangan sungkan-sungkan untuk bertanya langsung kepada petugas buswaynya.
Nah karena hari ini pertama kali saya menggunakan busway, saya mau sharing aja, karena saya yakin juga masih banyak juga yang belum pernah naik busway seumur hidupnya seperti saya dan ketika ingin naik busway kemudian bertanya kesana dan kesini.
Semoga sharing dari pengalaman saya naik busway untuk pertama kali ini bisa bermanfaat untuk teman-teman yang seperti saya, yang baru pertama kali ingin menggunakan transportasi busway ini.
Beli E-Ticket Terlebih Dahulu
Nah sebelum saya naik busway tentunya saya bertanya-tanya dulu sama teman-teman saya yang sudah pernah menggunakan dan pernah naik busway. Dulu saya pernah satu kali diajak teman saya naik busway, tapi dibayarin sama dia dan tinggal ikut naik saja. Jadi saya tidak terlalu memperhatikan bagaimana cara naiknya.Begitu saya yang harus naik sendirian kemudian baru deh saya mencari tahu gimana sih cara naik busway itu untuk pertama kalinya. Nah dulu itu kalau sama teman saya, saya perhatikan dia masih membeli tiket kertas di halte sebelum kita naik buswaynya. Dan sekarang saya dengar-dengar sudah tidak bisa lagi membeli tiket kertas dan harus membeli kartu e-ticket katanya.
Nah masalah ini yang saya kemudian bingung dan kemudian bertanya kepada teman-teman saya yang setiap harinya menggunakan busway. Mereka berkata memang sekarang harus membeli yang namanya e-ticket, dan e-ticket itu dijual di setiap halte busway dimanapun berada.
Jadi kita tidak perlu kuatir harus membeli e-ticket terlebih dahulu sebelum kita ke halte busway, beli aja di halte buswaynya, nanti juga dikasih. Harga e-ticket ini adalah Rp 40ribu dan e-ticket ini seperti pulsa lah ya, bisa habis, pulsanya ketika kita beli seharga Rp 40ribu itu isinya adalah Rp 20ribu. Nah nanti kalau sudah habis bisa kita isi ulang.
Kalau kita ke halte busway dimanapun itu, pasti ada loket yang terlihat seperti pada gambar di bawah ini, di situ kita bisa membeli e-ticketnya. Yang masih penasaran pingin nyoba pake tiket kertas, coba saja tanya sama petugasnya masih bisa ngga beli tiket kertas untuk naik bus Transjakarta.
Loket tempat membeli e-ticket |
Nah ternyata setelah saya perhatikan e-ticket tersebut merupakan BCA Flazz Card! Tadi ketika saya membeli e-ticket tersebut petugas busway-nya berkata bahwa e-ticket ini bisa saya gunakan untuk berbelanja di Indomaret, atau berbelanja di tempat lain. Nah lho saya bingung mendengarnya! Kok bisa?? Tapi saya tidak terlalu memperhatikan saat itu, saya menunggu buswaynya datang dan kemudian saya naik.
E-ticketnya itu bisa kita lihat seperti terlihat pada gambar di bawah ini,
Saya agak sedikit curiga kok ada struk BCA-nya ya secara sepintas lalu, karena setelah membeli e-ticket tersebut dan kemudian saya menempelkannya di mesin penjaganya, kemudian naik busway, saya tidak terlalu memperhatikannya lagi dan langsung saya masukkan ke saku celana saya.
Setelah kita mempunyai e-ticket, selanjutnya kita akan bertemu palang yang seperti terlihat pada gambar di bawah ini,
Di situ kita harus menempelkan e-ticket kita agar palangnya bisa terbuka dan kita bisa masuk. Kita tempelkan e-ticket busway kita di sini,
Tempat menempelkan e-ticket |
Satu E-Ticket Apakah Bisa Dipakai Untuk Lebih Dari Satu Orang?
Jawabannya adalah bisa! Asal menempelkannya berulang kali saja. Maksudnya? Kalau kita cuma punya satu e-ticket dan ada 10 orang yang bersama dengan kita yang ingin naik busway, berarti kita harus tempelkan satu e-ticket tersebut hingga 10 kali ke palang tersebut, agar kesepuluh orang teman kita bisa masuk dan bisa naik busway. Jadi tetap aja akan tercharge kartunya untuk 10 orang, karena 10 kali ditempelkan di mesinnya seperti gambar di bawah ini,Jadi seperti itu, kalau kita hanya punya satu e-ticket sementara ada 3 orang teman kita yang mau ikut naik busway, berarti kita tempelkan sebanyak 4 kali, 1 kali untuk kita bisa masuk, dan 3 kali untuk masing-masing dari 3 orang teman kita tersebut.
Ketika kita sudah mencapai tempat tujuan kita, dan kita ingin keluar dari halte bus Transjakarta tersebut, kita juga harus menempelkan lagi kartu e-ticket kita. Cuma ketika kita menempelkan kartu e-ticket kita pada saat kita akan keluar dari halte busway, kita tidak akan kena charge apa pun seperti terlihat pada gambar di bawah ini, "Keluar pakai kartu tanpa potong saldo" yang artinya kita harus menempelkan lagi kartu e-ticket kita di mesin palang tersebut agar palangnya bisa terbuka dan kita bisa keluar dari halte bus Transjakarta itu.
Keluar harus menempelkan e-ticket di mesin ini |
E-Ticket Busway Adalah Kartu BCA Flazz
Dan setelah saya sampai rumah, saya mulai penasaran dengan kartu e-ticketnya, karena ngga ada yang memberitahu saya dari teman-teman saya, atau mereka juga sebenarnya tidak ngeh juga kalau itu adalah kartu BCA Flazz yang bisa digunakan untuk hal yang lain selain hanya untuk membeli tiket busway saja?Ada teman saya yang berkata itu seperti kartu member begitu, dan ada yang bilang juga teman saya yang dulu masih bisa menggunakan tiket kertas, dia bilang bisa pake kartu tapi kartu BCA Flazz gitu. Nah sekarang makanya ketika saya sampai di rumah saya buka dan lihat ah, ini kartu e-ticketnya apaan sih? Dan ternyata eh ternyata kartu BCA Flazz!!
Kita lihat saja penampakannya pada gambar di bawah ini,
Nah buat teman-teman yang belum tahu kartu BCA Flazz itu buat apa saja, coba browsing deh, nanti akan menemukan kegunaan dari kartu BCA Flazz ini untuk apa saja. Benar berarti apa yang dikatakan oleh petugas busway tadi di halte busway ketika saya bertanya dan menjelaskan bahwa saya baru pertama kali ini naik busway, lalu apa yang harus saya lakukan? Baru kemudian dia menjelaskan dengan sangat baik apa yang harus saya lakukan yaitu membeli e-ticket tersebut.
Jadi kartu BCA Flazz ini bisa kita gunakan untuk bermacam-macam, seperti misalnya berbelanja, mengisi bensin, beli buku, dan kartu BCA Flazz ini bisa kita isi ulang sendiri di ATM BCA. Tadi begitu saya diberi kartu tersebut, begitu saya buka di dalamnya ada keterangan cara mengisi saldonya bagaimana di kartu tersebut.
Jadi ini bisa memudahkan kita untuk tidak membawa-bawa uang kas kemana-mana, jadi kita bisa membawa kartu BCA Flazz kita saja untuk berbelanja atau membeli barang yang bisa menggunakan kartu BCA Flazz, jadi peruntukan dari e-ticket ini yang ternyata adalah kartu BCA Flazz tidak semata-mata hanya untuk membeli tiket busway saja.
Sedikit tambahan: Ternyata e-ticket di busway itu tidak hanya BCA Flazz Card saja, tapi ada E-Money Bank Mandiri, Brizzi dari Bank BRI, Tapcash dari Bank BNI, yang kesemuanya bisa digunakan tidak hanya untuk naik busway saja. Kalau E-Money dari Bank Mandiri misalnya bisa digunakan untuk membayar tol di loket GTO selain untuk busway. Kita bisa mengisi atau istilahnya top up untuk kartu-kartu tersebut di seluruh halte bus Transjakarta, dan saya coba tanya ke petugasnya ada biayanya ngga kalau ngisi saldo kartu disitu? Petugasnya bilang ada, biaya top upnya Rp 2.000,-. Nah sementara kalau kita punya ATM dari kartu tersebut ngga kena biaya kalau kita mau ngisi atau top up saldo uang di kartu kita, tinggal ngisi atau top up sendiri aja melalui ATM.
Perhatikan Rute Busway
Kita bisa memperhatikan rute busway yang ada di tiap halte untuk tahu ke arah mana kita akan menuju, sehingga akan lebih jelas lagi. Mungkin pada awalnya buat yang pertama melihat rutenya akan bingung, seperti saya dulu, awalnya ngga ada tulisan petunjuk "Anda Berada Disini" tapi sekarang saya perhatikan sudah ada di rute yang baru yang memberitahukan kita berada di halte mana saat ini. Dan dari situ kita bisa perhatikan arah kita nanti akan ke mana.Ini salah satu contoh foto rute yang terdapat di dalam halte bus Transjakarta,
Oh iya buat teman-teman yang baru naik busway, saya sarankan memperhatikan dengan baik ketika naik dari halte ke busnya karena ada jeda yang cukup besar antara bus dan haltenya. Sehingga kalau kita meleng kita bisa jatuh! Jadi saran saya perhatikan kaki kita melangkah ketika kita mau masuk ke buswaynya dari halte buswaynya. Kan ngga lucu kalau kita jatuh terperosok karena kita tidak memperhatikan dan tidak sadar kalau ada jarak yang cukup besar antara bus dengan haltenya.
Kalau kita melihat dari website resminya Transjakarta disitu dikatakan "Pindah koridor (transfer) dapat dilakukan sebanyak kebutuhan perjalanan tanpa perlu membeli tiket lagi selama anda tidak keluar dari area berbayar (paid area)". Jadi dengan begitu kita bisa pindah-pindah busway selama kita tidak keluar dari area berbayarnya. Wah kalau begitu ini termasuk murah dong ya?
Oh iya, masalah biayanya, untuk jam 5 sampai jam 7 pagi itu biaya naik busway adalah seharga Rp 2.000,-, sementara dari jam 7 sampai seterusnya, biayanya adalah sebesar Rp 3.500,- . Nah ketika saya menggunakan busway tersebut saya jadi berpikir, kenapa ngga ya dibuat jalur khusus aja misalnya untuk busway dan tidak hanya mengambil dari jalanan yang ada. Memang sekarang kan udah ada jalur khusus, tapi mobil masih bisa saja masuk.
Suasana di dalam halte busway, ini di halte Pulomas Bypass seperti ini, ada yang sepi dan ada juga yang rame banget,
Kenapa tidak dibuat yang benar-benar khusus sehingga tidak mengambil jalan yang sudah ada, dan juga benar-benar mobil dan angkutan lain tidak bisa masuk sama sekali. Memang akan butuh biaya yang sangat besar, tapi kalau bisa dibuat dengan baik dan kemudian berfungsi dengan baik pasti kemudian masyarakat Jakarta akan senang dan lebih memilih menggunakan busway ketimbang membawa mobil atau motor pribadi. Dan ini tentunya akan memberikan pemasukan yang besar untuk pemda DKI Jakarta.
Ini tadi terlintas pikiran sambil lalu saja, karena saya berpikir kalau angkutan dalam kota Jakarta bisa ditertibkan dan dibuat menjadi teratur, tentunya selain membawa manfaat yang baik untuk warga Jakarta dan tentunya juga akan menghasilkan pemasukan yang besar juga untuk pemda DKI Jakarta.
Sekian dulu sharing dari saya mengenai cara naik busway untuk pertama kali ini. Kalau ada yang bingung, bisa tanya langsung saja di halte busway-nya, petugas buswaynya ramah-ramah kok, dan mereka menjawab dengan sangat baik dan jelas. Setidaknya itu yang tadi saya rasakan, jadi jangan sungkan-sungkan untuk bertanya langsung kepada petugas buswaynya.
0 Response to "Cara Naik Busway Untuk Pertama Kali"
Post a Comment