Narasi Asyari UsmanTentang Pilkada DKI
QUADRANT TIMES | MAJALAH | INFO | TUTORIAL | IT Training | Kursus Komputer | semua Kursus Komputer Lengkap | Hp. 085777234560 |…
*Menghitung Korban “Pertempuran” Pilkada DKI*
Oleh: Asyari Usman (Mantan Wartawan Senior BBC)
Ibarat medan perang, pilkada DKI membawa korban cukup banyak di level komandan penting. Bersamaan dengan tersungkurnya Ahok dalam duel dengan Anies Baswedan, banyak pula korban lain yang berjatuhan. Mereka adalah komandan-komandan batalion pasukan Ahok.
Para komandan itu mengalami luka berat atau luka ringan, dan ada yang mengalami kondisi kritis serta trauma kejiwaan seumur hidup! Mereka babak-belur setelah Ahok, “putra mahkota” yang mereka jagokan untuk terus menduduki “kerajaan Betawi”, kalah telak di tangan dingin Anies Sandi..
Dari sekian banyak komandan koalisi pro-Ahok yang berada dalam kondisi kritis, diantaranya adalah kedua ketua umum PPP yang sedang berkonflik, yaitu *Muhammad “Romi” Romahurmuziy dan Djan Faridz.* Kedua pembesar PPP ini ditemukan dalam kondisi luka parah. Romi dan Djan memperkuat barisan Ahok dalam pertempuran pilkada Jakarta.
Romi dan Djan diperkirakan sulit untuk diselamatkan karena luka mereka sangat parah. Mereka tidak bisa ditolong untuk bertahan hidup di PPP. Sebab, kedua orang ini pergi memperkuat kubu Ahok tanpa restu dari rakyat dan prajurit PPP. Sekarang, tampaknya PPP akan segera mencari pengganti Romi dan Djan. Kabarnya, Abraham Lunggana yang akrab dipanggil Haji Lulung diperkirakan naik menggantikan kedua koleganya yang sekarang tergeletak tanpa infus..
Korban luka parah lainnya adalah *Setya Novanto, ketua umum Golkar*. Selain nyaris lumpuh akibat ditabrak truk e-KTP yang dikemudikan Andi Narogong, keikutsertaan Setnov mendukung Ahok dalam pertempuran Ibukota membuat dia juga cedera berat. Krn di awal2 jg sdh banyak rakyat dan pasukan veteran Golkar yang tidak setuju Setnov membawa partai itu memperkuat Ahok.. bagi mrk bataliyon golkar yg punya pengalaman perang di tiga era tdk semurahan itu..
Diperkirakan, Setnov pun tidak dapat diselamatkan untuk bertahan hidup di kerajaan Golkar. Kondisi dia sudah parah, sekarat. Para ahli warisnya di Golkar mulai menunjukkan kesiapan mereka untuk mencari pengganti Setnov.. krn juga mmg jendral karbitan bataliyon beringin ini mmg tak layak jd jendral, dia tdk mengerti taktik, strategi, apalagi angkat tongkat komando, baca peta saja dia masih diajarin.. gimana coba?? Siapa sih yg gak gemes?
Para korban luka yang tidak begitu berat antara lain adalah *Nusron Purnomo* yang lebih senang dipanggil Nusron “Wahid”. Tetapi, beliau ini kelihatannya akan memerlukan konsultasi psikologis karena sangat terpukul dengan kekalahan Ahok. Nusron adalah orang dekat Ahok yang terkenal dengan “mata melototnya menghardik ulama” ketika berbicara di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di TVOne.. nusron yg jg kepala resimen anshor ini jg tak berkutik di saat hari H resimennya malah tak bs mencabut senjata krn terkepung bacaan2 Ruqiyah para ulama, habib dan ustadz.. mereka seolah terpaku ke bumi
Komandan penting lainnya yang ikut cedera bersama kekalahan Ahok adalah *Surya Paloh*, ketua umum Partai NasDem. Tokoh Aceh asal ini jelas sangat kecewa atas kekalahan Ahok. Paloh memberikan dukungan habis-habisan kepada Ahok.. rasa2nya mayor brewok satu ini jg akan nyimpen rasa malu seumur hidup ke pasukan2 propaganda, framing, plintir dan pembalik faktanya sendiri, krn semua usaha culas itu akhirnya kandas ibarat sampan terkena hantam mortir.. ngerii
Tokoh dukun spiritual Ahok, *Ahmad Syafii Maarif*, juga ikut terluka walaupun hanya cedera perasaan. Dia sangat mendambakan kemenangan Ahok. Saking kuat dan khusuknya menyokong Ahok, bekas pemimpin tertinggi Muhammadiyah ini sampai-sampai rela berhadapan dengan kaumnya sendiri demi kemenangan petahana, semua rapal dan mantra sdh dia baca utk ahok.... Sampai2 dia rela tanda jasa panggilan "Buya" nya dicopot org2 sekampungnya demi ahok.. hari tua yg tragis..gis.. tetap di rantau sdh hilang muka, balik kampung pekuburan sdh tertutup baginya, tampaknya dia akan bersampan jauh dan hanyutkan badan di laut ganas.. wew
Salah seorang komandan senior di koalisi Bu Mega untuk Ahok adalah *Luhut Binsar Panjaitan*. Di dalam pertempuran pilkada DKI, Luhut terbilang mengalami luka berat yang bakal sulit disembuhkan, tetapi dia sangat paham cara mengobatinya. Luhut sangat kecewa. Beliau inilah yang melakukan lobi ke segala arah untuk menggolkan Ahok menjadi gubernur DKI. Luhutlah yang bertugas untuk menepuk-nepuk bahu para pimpinan parpol supaya ikut kaoalisi Bu Mega untuk memenangkan Ahok. Upaya Luhut untuk Ahok tidak ada duanya, kata banyak orang.
*Wiranto*, Menko Polhukam, ikut terkena sabetan pasukan Anies. Mantan jenderal ini menyerahkan partai Hanura ke koalisi Bu Mega untuk memperkuat kubu Ahok. Tetapi kelihatannya Wiranto hanya mengalami luka ringan sebab dia sejak awal tidak begitu serius mendukung Ahok; hanya bentuk solidaritas saja sekadar menyenangkan Presiden Jokowi yang mengangkatnya menjadi menko. Tampaknya nafsu bertempur bapak satu ini sdh dikebiri entah sejak kapan..
*Ruhut Sitompul*, salah seorang “penghalau embun” Ahok, juga mengalami luka dalam Pertempuan Jakarta tetapi tidak begitu parah, hanya saja kedua kuping si ruhut hancur berantakan kena sabetan pedang tumpul. Mantan anggota DPR Partai Demokrat yang terkenal suka loncat ke mana-mana untuk bisa bertahan hidup, diperkirakan akan kasak-kusuk mencari tempat loncatan baru sambil memegang luka bernanah di kupingnya..
Mendekati daftar penutup, korban perasaan yang paling besarl tentunya dialami oleh *Ibu Megawati* yang telah bersusah payah mengasuh dan membesarkan “putra mahkota”. Beliau pasti sangat terpukul dan sekarang kelelahan, apalagi konon sudah ngebon ke toko babah acong sampai 10T, entah ke mana muka mau dia taro krn semua anak2nya yg lain yg maju tempur di daerah2 jg pada kalah terkapar berdarah2 dan benjut
Nah kita sekarang lihat kondisi ribuan prajurit mrk yg ada di barisan plg depan, yg hidup mati dan periuk nasi mrk ada di sini, sebagian besar msh pd luka menganga, ada yg luka bakar serius, patah tulang krn loncat monas, ada juga (maaf) terpaksa diamputasi buah dadanya krn kena panah berjamur para mujahid, serem2 deh kalau melihat bangsal para pasukan kotak2 ini,, tampaknya akan banyak nanti roh gentayangan krn mati penasaran, mereka skrg mengais2 menggapai2 tangan keluar bangsal maut tsb utk mnt pertolongan tp tampaknya sdh tak ada yg peduli lg krn toko babah acong cs sdh tak sudi keluarkan uang utk sekedar beli perban, babah acong mana mau sukarela, kalau gak untung gak akan mau nulung... babah cs jg lg sibuk pusing itung2 kerugian dr pertempuran serem yg hasilnya maha tak terduga ini (*) sekian!
0 Response to "Narasi Asyari UsmanTentang Pilkada DKI"
Post a Comment